Rabu, 29 April 2020

Membaca Kitab Kuning

Membaca Kitab Kuning



Membaca kitab kuning adalah sebuah kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang yang belajar ilmu agama dan para calon pendakwah. Kemampuan membaca kitab kuning akan sangat membantu setiap muslim dan muslimah dalam memahami Al-Quran dan Hadits.
Diantara kitab-kitab yang menopang untuk kemampuan ini adalah nahwu dan sharaf. Ilmu nahwu adalah ilmu kaidah bahasa arab yang membahas tentang keadaan baris / harkat akhir suatu kata di dalam kalimat dan perubahan yang terjadi padanya. Adapun ilmu sharaf adalah ilmu kaidah bahasa arab yang membahas perubahan bentuk kata sebelum disusun ke dalam kalimat.
Ilmu nahwu dan sharaf ini sangat penting untuk dipelajari. Dengan memahami ilmu nahwu seorang akan bisa membedakan antara pelaku [fa’il] dan objek [maf’ul bih]. Dengan ilmu nahwu pula seseorang akan bisa membaca akhir kata dengan benar; apakah ia harus dibaca di depan, di atas atau di bawah misalnya.


Ilmu sharaf  juga tidak kalah pentingnya. Karena dengan memahami sharaf  kita bisa mengetahui asal usul suatu kata dan pola-pola perubahannya. Suatu kata kerja bisa diubah menjadi kata benda. Suatu kata kerja aktif bisa diubah menjadi kata kerja pasif. Bagaimana cara membentuk kata perintah, dan lain sebagainya. Semua ini bisa dipelajari dalam ilmu sharaf  atau disebut juga ilmu tashrif.

Meskipun demikian kedua ilmu ini juga belum cukup untuk menjadi ‘senjata yang ampuh’ untuk menaklukkan kitab-kitab kuning. Sebab di samping nahwu dan sharaf, seorang penimba ilmu juga harus memiliki kosa kata / mufradat  yang cukup untuk bisa berlatih membaca kitab. Namun, hal ini bukanlah masalah yang harus ditakuti asalkan kita mau Belajar.


Senin, 27 April 2020

Mari Mengaji

Mari Mengaji


Photo Kegiatan Tahfidz 

Santri merupakan generasi melenial penerus masa depan bangsa yang memiliki pemahaman agama serta berjiwa mandiri, Pepatah Arab mengatakan : شبان اليوم رجال الغد “Syubbanul yaum rijalul gad” artinya : Pemuda hari ini adalah pemimpin hari esok Pepatah arab yang satu ini sangat terkenal, biasa dibawakan dalam pidato tentang pemuda, biasa pula disandingkan dengan perkataan Soekarno: Berikan saya sepuluh pemuda, maka akan ku guncang dunia Pemuda memang disipakan untuk menjadi pemimpin dimasa yang akan datang, pemuda dia akan memimpin satu lingkup terkecil dari negara ini yaitu keluarganya. Siapapun bisa jadi dan pasti jadi pemimpin namun tidak semua orang mampu memimpin. Oleh sebab itu, yang masih muda yang masih banyak waktu luang harus benar-benar mepersiapkan diri untuk mengambil tongkat kepemimpinan tersebut dengan terus belajar dan berlatih. 


Santri Ponpes Tanboa Madani 


Pondok Pesantren Tanboa Madani Tanjung Bonai Aur, Kecamatan Sumpur Kudus mencoba ikut andil dalam mempersiapkan santri menjadi pemuda yang berjiwa mandiri serta memiliki pemahaman agama yang luas. Diantara Program yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Tanboa Madani yaitu Hifzil Quran ( Tahfidz ), Qiroatul Kutub, dan Kegiatan ekstrakurikuler seperti Pencak Silat ( Tapak Suci ) dan Pramuka. Maka, mari kita jadikan anak-anak kita untuk menjadi anak yang menjadi Pemuda yang memiliki pemahaman dalam ilmu agama, pribadi yang mandiri dan beraklaqul karimah. Isi kepala dengan ilmu pengetahuan Isi dada dengan Iman Isi tangan dengan keterampilan 

Semoga Bermanfaat 


Pencak Silat









Sabtu, 25 April 2020

PENERIMAAN SANTRI BARU PONDOK PESANTREN TANBOA MADANI

PENERIMAAN SANTRI BARU 
PONDOK PESANTREN TANBOA MADANI
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHFIDZ TANBOA MADANI
( SMP - TTM ) 
TAHUN PELAJARAN 2020/2021


PPDB Pondok Pesantren Tanboa Madani Tanjung Bonai Aur bisa dengan cara berikut :

1. Datang Langsung ke lokasi

2. Online pada link : bit.ly/FORMULIR-SMPTTM

3. Cp. yang terdapat pada Brosur





PROFIL PONPES TANBOA MADANI TANJUNG BONAI AUR

PROFIL PONPES TANBOA MADANI 

TANJUNG BONAI AUR

A.    LATAR BELAKANG
Pondok Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan nonformal . Sistem pendidikan pondok pesantren sejak digalang keberadaanya oleh wali songo ternyata ampuh sebagai wahana untuk menerpa para santri agar mereka selepas dari pondok pesantren mempunyai ilmu agama yang mumpuni, berakhlaq mulia, mandiri dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
Di saat bangsa Indonesia masih dalam kondisi penjajahan peran pondok pesantren sangatlah signifikan di dalam mengusir penjajah. Para santri di bekali oleh para kyai bahwa penjajah adalah kafir Harbi (Kafir yang memerangi orang islam), sehingga dengan demikian mengusir mereka hukumnya adalah fardlu ‘ain. Kenyataannya para penjajah hengkang dari Negara kita, siapapun tidak boleh memungkiri  bahwa pondok pesantren mempunyai andil besar dalam usaha-usaha tersebut.
Pasca Indonesia merdeka sampai sekarang, kiprah pondok pesantren mutlaq diperlukan untuk membekali keimanan, ilmu agama, akhlaq mulia dan kemandirian terhadap generasi bangsa untukmengisi pembangunan di segala bidang.
Dengan pemikiran tersebut, mempertahankan dan mendirikan pondok pesantren sesuatu hal yang amat mulia, mengingat pula di sekitar lembaga pendidian formal sehingga pondok pesantren sebagai tempat asrama peserta didik, disamping mereka banyak mendalami pelajaran-pelajaran ekstra kurikuler  yang tentunya ada kaitannya dengan pelajaran intra kurikuler mereka.
Pondok Pesantren Tanboa Madani Tanjung Bonai Aur, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat berdiri pada tahun 2017 yang berlokasi sementara di Mushallah Nurul Yakin Cimboba Koto Baru. Sekarang Lokasi Pondok Pesantren Tanboa Madani terletak di Jorong Pauh, Nagari Tanjung Bonai Aur, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung. Adapun tujuan berdirinya Pondok ini yaitu untuk menambah Ilmu keagamaan kepada santri serta mengembangkan potensi yang dimiliki nya.

B.     VISI, MISI, DAN TUJUAN

VISI:
Membentuk generasi qur`ani, kuat beribadah, dan cerdas dalam berfikir, serta mandiri dan kreatif.


M I S I :
1.   Menjadikan Al-Quran sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari
2.    Mengusahakan terbentuknya komunitas masyarakat yang mencerminkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari
3.     Menjadikan setiap diri santri menjadi suri tauladan bagi yang lain
4.    Mencetak kader penerus perjuangan yang berkesinambungan, dan penggerak motor da’wah Islam. 

T U J U A N :
1.  Menjadikan santri istikomah imanya, cerdas fikirannya, kuat ibadahnya dan berakhlaqul karimah.
2.  Menjadikan pondok sebagai ibu kandungnya, kondusif, mententramkan hati dan pikiran, sehingga setiap santri betah dan krasan dalam belajar.
3.  Menjadikan pondok sebagai contoh mini penerapan aturan dan adab-adab Islam dalam kesehariannya.
4.    Santri menguasai pengetahuan dasar islam ( minimal ) dan menerapkan dalam aspek hidup dan kehidupannya.
5.      Santri mampu menguasai ketrampilan hidup sesuai dengan bakat dan bidangnya. Santri
6.      Santri mampu membuat binaan dan jaringan da’wah dimana ditugaskan.