Jumat, 30 April 2021

ENAM KEWAJIBAN MUSLIM TERHADAP AL-QURAN

 ENAM KEWAJIBAN MUSLIM TERHADAP AL-QURAN

 


BULAN Ramadhan tak hanya ditandai dengan kewajiban berpuasa bagi orang-orang yang beriman saja (QS Al Baqarah 183) tetapi juga ditandai dengan turunnya Alquran (nuzulul Quran) pada tanggal 17 Ramadhan sebagai mukjizat kepada Nabi Muhammad Saw.

Allah Swt berfirman “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan  Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)” (QS. Al-Baqarah : 185).

 Agar bisa meraih itu semua, inilah beberapa kewajiban yang harus dijalankan oleh kaum muslimin terhadap Alquran, yakni :

 1.      Pertama, Mengimani. Kita harus mengimani semua bagian Alquran tanpa terkecuali, karena merupakan bagian dari rukun iman. Sikap kita: Sami’na wa atha’naa “Kami mendengar dan kami mentaati”.

2.  Kedua, Membaca (tilawah) dengan baik dan benar sesuai dengan ilmu tajwid."Barangsiapa yangmembaca satu huruf dari kitab Allah (Alquran) maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu dilipatgandakan dengan sepuluh (pahala). Aku tidak mengatakan ”Alif Laam Mim adalah satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf” (HR. Tirmidzi).

3. Ketiga, Menghafal (al hifzu) sesuai kemampuan yang dimiliki dengan tujuan untuk mempermudah dalam pengamalannya, seperti pada bacaan sholat maupun saat ceramah. Menghapal Alquran merupakan salah satu cara untuk menjaga keutuhan Alquran. Sebab, jika terdapat lafadz atau tulisan yang salah, maka para hafizh akan mengoreksinya. Sehingga menjadi benar kembali. Sabda Nabi Muhammad Saw: Barangsiapa yang didalam hatinya tidak ada sesuatupun dari Alquran ibarat rumah yang rusak (HR At-Tirmidzi).

4.  Keempat, memahami (al fahmu). Setiap muslim wajib memahami isi yang terkandung dalam Alquran dengan baik dan benar sehingga mudah dalam mengamalkan. Sebagai pedoman hidup yang paling lengkap, jika kita memahaminya, maka akan mempermudah kita dalam mengamalkan isinya. Karena ditulis dengan bahasa Arab, maka cara ideal untuk memahami Alquran adalah dengan mempelajari bahasa Arab.

5.   Kelima, diamalkan (al a’mal). Sebagai pedoman hidup, maka Alquran wajib untuk diamalkan isinya, baik dalam kehidupan diri, keluarga, masyarakat dan bangsa. Sehingga manusia dapat menjalani hidup ini dengan baik sesuai petunjuk Allah Swt dan setiap langkahnya akan dibimbing untuk mendapatkan ridho dari Allah Swt.

6.   Keenam, disampaikan (ad dakwah), sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh orang lain. Kebaikan yang terus viral ini akan menjadi energi positif dan amal yang terus mengalir bahkan apabila kita sudah meninggal sekalipun. Sampai sekarang masih banyak saudara-saudara kita yang belum mengetahui kewajibannya terhadap Al Quran. Mari kita ingatkan bersama sesuai sesuai perintah Nabi Muhammad Saw : “Sampikanlah dariku walaupun hanya satu ayat”.

Inilah muhasabah kita di akhir bulan Ramadhan, sambil bertadarus. Sehingga kita dapat terus berjuang menjalani kehidupan meraih kebahagian hidup di dunia dan akhirat. Wallahulam. (F2)

 

Selasa, 27 April 2021

Zakat Fitrah Bagi Bayi yang baru Lahir

 Zakat Fitrah

Menunaikan zakat fitrah merupakan salah satu yang dilakukan umat Muslim pada bulan Ramadhan. Zakat fitrah merupakan zakat yang wajib dikeluarkan oleh umat Muslim, baik laki-laki, perempuan, dewasa, maupun anak-anak sebagai bentuk santunan kepada fakir miskin. Zakat fitrah dikeluarkan sebelum batas akhir atau sebelum waktu shalat Idul Fitri.


Zakat fitrah bagi bayi baru lahir

Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan, bayi yang baru lahir wajib dikeluarkan zakat fitrahnya. "Anak yang lahir sebelum azan Maghrib 1 Syawal (Idul Fitri) wajib dikeluarkan zakat fitrahnya,".

Sementara itu, Direktur Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) juga mengungkapkan hal yang sama. Bayi yang baru lahir wajib dibayarkan zakat fitrahnya. "Selama itu sudah bernyawa diperintahkan untuk berzakat fitrah, diwajibkan zakat fitrah.

Orang tua yang tidak mampu membayar zakat

Sementara, jika di lingkungan kita ada orang tua yang sedang sakit atau tidak mampu membayar zakat, maka orang terdekat atau keluarganya dapat mewakilkan atau dibayarkan pengeluaran zakatnya. "Zakat fitrah orang tua bisa diberikan oleh kita sebagai anak membayarkan zakat fitrah orang tuanya. Zakat fitrah wajib dikeluarkan oleh mereka yang mampu. Mampu di sini dilihat dari kemampuan memiliki kelebihan makanan pokok.

Besaran zakat

Berapa besaran zakat fitrah yang dikeluarkan? Besaran zakat fitrah 2,5 kg makanan pokok. Mengeluarkan zakat fitrah dalam bentuk uang tunai juga diperbolehkan. Perhitungannya, dengan mengonversi beras ke harga beras kualitas bagus dengan berat 2,5 kg. Masyarakat juga dapat memberikan uang sejumlah harga beras 2,5 kg tadi, kira-kira Rp 31.000 sampai Rp 38.000," untuk Wilayah Kabupaten Sijunjung sesuai dengan Keputusan Rapat Pimpinan Baznaz Kabupaten Sijunjung dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sijunjung, Kabag Kesra, dan MUI pada tanggal 29 Maret 2021. (F2)


Jumat, 23 April 2021

Safari Ramadhan, KUA Kec. Sumpur Kudus Kunjungi Masjid Babul Khairat

Safari Ramadhan, KUA Kec. Sumpur Kudus Kunjungi Masjid Babul Khairat. 

Sumpur Kudus, 23 April 2021. Dalam rangka meningkatkan ukhwah islamiyah dengan masyarakat, KUA Sumpur Kudus adakan safari Ramadhan ke Masjid Babul Khairat Jorong Tanjung Gadang,  Nagari Kumanis.

Safari ini di ketuai langsung oleh kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Sumpur Kudus Bapak Trimuspida Risman, S. Ag. 


Dalam arahan nya, kepala kantor urusan agama kecamatan sumpur kudus menyampaikan 3 hal kepada masyarakat :

1. Masyarakat agar selalu memperhatikan prokes dalam masa pandemi Covid-19 waktu pelaksanaan ibadah di Masjid. 

2. Kepada seluruh jamaah diharapkan agar memaksimalkan moment Ramadhan ini untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah swt dengan memperbanyak amaliyah pada bulan Ramadhan. 



3. Diharapkan kepada jamaah untuk selalu melaksanakan sedekah jariyah dalam kehidupan sehari-hari seperti Waqaf 1.000 sehari. Sehingga walaupun kita sudah meninggal dunia tetapi amal tetap mengalir kepada kita melalui waqaf yang dilaksanakan.


Dipenghujung acara tim safari Ramadhan menyerahkan buah tangan satu buah tikar shalat yang diserahkan langsung oleh bapak KUA kepada pengurus Masjid Babul Khairat. (F2)


Selasa, 20 April 2021

Berkah Ramadhan, Ponpes Tanboa Madani bekerja sama dengan Aet Travel Indonesia / PT. Penjuru Wisata Negeri

Berkah Ramadhan,  Ponpes Tanboa Madani Bekerja Sama dengan Aet Travel Indonesia / PT. Penjuru Wisata Negeri.


Dalam rangka meningkatkan motivasi masyarakat kenagarian Tanjung Bonai Aur (TBA danTBA Selatan) dalam hal membaca al-quran pada bulan Suci Ramadhan 1442 H, Pondok Pesantren Tanboa Madani. MN Tanjung Bonai Aur bekerja sama dengan Aet Travel Indonesia / PT. Penjuru Wisata Negeri dengan memberangkatkan peserta terbanyak khatam al-quran untuk pelaksanaan Umrah secara Gratis. Hal ini disampaikan langsung oleh Komisaris Utama Aet Travel Indonesia Bapak Nasution, SS pada hari Sabtu, 17 April 2021. 

Ustaz Firman Efendi, S.Pd.I sebagai ketua Panitia kegiatan Berkah Ramadhan tersebut menyampaikan, ada 3 jenis bonus yang akan diberikan kepada masyarakat yang mengkhatamkan al-quran.

1. Terbanyak I   : Umrah Gratis

2. Terbanyak II  : Discount Vocer Umrah Rp.  10.000.000

3. Terbanyak III : Discount Vocer Umrah Rp. 5.000.000


Adapun persyaratan peserta yaitu Warga Kenagarian Tanjung Bonai Aur dengan mengkhatamkan al-quran minimal 1,5 khatam (45 Juz)  dengan batas waktu sampai tanggal 12 Mei 2021 pukul 00.00 wib. 


Pengumuman terbanyak khatam akan di sampaikan waktu Tabligh Akbar tanggal 22 Mei 2021 di Pondok Pesantren Tanboa Madani. MN Tanjung Bonai Aur. (F2)

Ramadhan, Bulan Menjaga Lisan dan Membersihkan diri dari Dosa-dosa

 Ramadhan, Bulan Menjaga Lisan dan Membersihkan diri dari Dosa-dosa

Penyuluh Agama Islam Nagari Tanjung Bonai Aur
Kecamatan Sumpur Kudus

views: 325

Ramadhan disebut Ash-shiyam yang hakikatnya adalah Al-Imsak atau menahan. Bukan hanya menahan diri dari aktivitas makan dan minum, tetapi menahan diri dari apa yang kita ucapkan dengan lisan agar terhindar dari perkataan kotor.

Ramadhan adalah bulan iman, bulan beribadah dan bulan penuh ketakwaan. Karena itu sebaiknya manusia tidak mengotori hati dan lisannya. Sudah seharusnya kita menghilangkan sesuatu dari lisan kita yang dapat menghilangkan pahala puasa.

Inilah rahasia keberkahan Ramadhan ketika seseorang mampu menahan lisan dan membersihkan hatinya. Ramadhan akan mencuci segala dosa-dosa.

Dalam Tafsir Ar-Razi disebutkan, bulan ini dinamai dengan Ramadhan dikarenakan membakar dosa-dosa, yaitu membakar dosa-dosa itu dengan amal-amal saleh.


Setelah Allah mempertemukan kita dengan bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, maka kesempatan emas bagi kita untuk memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

...وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَه ..

رواه الترمذي ورواه البخاري

"Dan celakalah seseorang yang kedatangan bulan Ramadhan kemudian berlalu sebelum diampuni dosa-dosanya." (HR. At-Tirmidzi,Al-Bukhari)

Amal Saleh Membakar Dosa-dosa

Setiap amal saleh yang dikerjakan di bulan Ramadhan akan membakar dosa-dosa sebagaimana daun yang berguguran. Karena itu, setiap muslim dianjurkan untuk memperbanyak taubat kepada Allah. Taubat kepada Allah Ta'ala merupakan salah satu sebab turunnya rahmat dan ampunan.

Allah Ta'ala berfirman:

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ


"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung". (QS. An-Nur: 31)


Agar dibersihkan dari segala dosa, hendaknya setiap muslim mengisi Ramadhan ini dengan amal saleh. Selain bertaubat dan menjaga lisan, dianjurkan memperbanyak tilawah Qur'an, sholat malam, bersedekah dan menghidupkan sunnah-sunnah Nabi.


Semoga Allah memberikan kita kemudahan dalam beramal saleh di bulan Ramadhan. Aamin

Kamis, 15 April 2021

Hukum Berpuasa Tanpa Mandi Wajib

 HUKUM BERPUASA TANPA MANDI WAJIB



Ketika seseorang berjunub di malam hari pada bulan ramadhan, baik karena mimpi basah maupun karena hubungan badan, atau karena onani, kemudian belum madi hingga masuk subuh, apakah puasanya sah? 


Kasus yang sering terjadi, mereka berjunub di malam hari dan ketiduran, kemudian bangun sudah masuk waktu shalat subuh.


Karena ketidak tahuannya, ada sebagian orang yang enggan puasa karena belum mandi junub ketika masuk subuh. Yang lebih parah lagi, ada yang tidak shalat subuh karena melanjutkan tidur hingga pagi hari. Padahal semua tindakan ini, meninggalkan shalat atau tidak puasa tanpa alasan, adalah dosa sangat besar. Sementara, belum mandi ketika masuk waktu subuh, BUKAN alasan yang membolehkan seseorang meninggalkan puasa. Dan meninggalkan puasa tanpa asalan yang benar mendapatkan acaman sangat keras, sebagaimana keterangan di: Hukum Membatalkan Puasa Tanpa Alasan.


Belum Mandi Ketika masuk Waktu Subuh


Bukanlah syarat sah berpuasa, seseorang harus suci dari hadats besar atau kecil. Ini berbeda dengan shalat atau thawaf di ka’bah. Orang yang hendak shalat atau thawaf, harus suci dari hadats besar maupun kecil. Dan jika terjadi hadats di tengah-tengah shalat maka shalatnya batal. Lain halnya dengan puasa, suci dari hadats bukanlah syarat sah puasa. Tidak bisa kita bayangkan andaikan puasa harus suci hadi hadats, tentu semua orang yang puasa akan sangat kerepotan. Karena mereka tidak boleh kentut atau buang air selama berpuasa.


Oleh karena itu, orang yang junub dan belum mandi hingga subuh, tidak perlu khawatir, karena semacam ini tidaklah mempengaruhi puasanya. Dalil pokok masalah ini adalah hadis dari Aisyah dan Ummu Salamah radhiallahu ‘anhuma; mereka menceritakan,


كَانَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أَهْلِهِ ، ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُومُ


“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki waktu subuh, sementara beliau sedang junub karena berhubungan dengan istrinya. Kemudian, beliau mandi dan berpuasa.” (HR. Bukhari 1926 dan Turmudzi 779).


At-Tumudzi setelah menyebutkan hadis ini, beliau mengatakan,


وَالعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَكْثَرِ أَهْلِ العِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَغَيْرِهِمْ، وَهُوَ قَوْلُ سُفْيَانَ، وَالشَّافِعِيِّ، وَأَحْمَدَ، وَإِسْحَاقَ


Inilah yang dipahami oleh mayoritas ulama di kalangan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan yang lainnya. Dan ini merupakan pendapat Sufyan At-Tsauri, As-Syafi’i, Ahmad, dan Ishaq bin Rahuyah. (Sunan At-Turmudzi, 3/140).


Bolehkah Sahur dalam Kondisi Junub?


Ketika ada orang junub bangun tidur di penghujung malam, dia berada dalam keadaan harus memilih antara mandi dan sahur, apa yang harus didahulukan?


Dari penjelasan di atas, kita punya kesimpulan bahwa mandi junub tidak harus dilakukan sebelum subuh. Orang boleh mandi junub setelah subuh, dan puasanya tetap sah. Sementara sahur, batas terakhirnya adalah subuh. Seseorang tidak boleh sahur setelah masuk waktu subuh. Dengan menimbang hal ini, seseorang memungkinkan untuk menunda mandi dan tidak mungkin menunda sahur. Karena itu, yang mungkin dia lakukan adalah mendahulukan sahur dan menunda mandi.


Hanya saja, sebelum makan sahur, dianjurkan agar berwudhu terlebih dahulu. Sebagaimana keterangan dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan,


كان رسول الله صلى الله عليه و سلم إذا كان جنبا فأراد أن يأكل أو ينام توضأ وضوءه للصلاة


“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berada dalam kondisi junub, kemudian beliau ingin makan atau tidur, beliau berwudhu sebagaimana wudhu ketika hendak shalat.” (H.r. Muslim, 305).


Jika Hendak Shalat Subuh, Mandi Dulu


Perhatikan, jangan sampai kondisi junub ketika puasa membuat anda meninggalkan shalat subuh, disebabkan malas mandi. Karena meninggalkan shalat adalah dosa yang sangat besar. Sebelum shalat, mandi dulu, karena ini syarat sah shalat.


Allah berfirman,


وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا


“Jika kalian dalam keadaan junub, bersucilah..” (QS. Al-Maidah: 6)


Demikian, semoga bermanfaat.

Rabu, 07 April 2021

Sambut Ramadhan, Penyuluh Kec. Sumpur Kudus laksanakan Thaharah Masjid dan Motivasi kepada Jamaah.

 


Sambut Ramadhan, Penyuluh Kec. Sumpur Kudus laksanakan Thaharah Masjid dan Motivasi kepada Jamaah. 


Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1442 H / 2021 M,  Penyuluh Agama Kecamatan Sumpur Kudus laksanakan Thaharah Masjid dan Motivasi kepada Jamaah.  Pada tahun ini, Masjid yang di Kunjungi yaitu Masjid Babul Khairat yang terletak di Jorong Tanjung Gadang,  Nagari Kumanis, Kecamatan Sumpur Kudus,  Kabupaten Sijunjung. 


Sebelum Thaharah Masjid,  Kepada Jamaah diberikan motivasi oleh Bapak Aljamaedi, S. Ag, MA Penyukuh Agama Fungsional Kecamatan Sumpur Kudus. Dalam motivasi tersebut, jamaah di harapkan dapat untuk memaksimalkan bulan tersebut dengan selalu memperbanyak Ibadah, seperti shalat,  zikir, sedekah, dll. Jamaah sangat antusias sekali mendengarnya dan sangat termotivasi untuk melakukannya. Sehingga jamaah meminta kepada ustaz untuk meluangkan waktu mengisi pengajian di Masjid tersebut. 


Selesai kegiatan thaharah masjid,  dilanjutkan dengan kegiatan pembinaan Penyuluh Agama Non PNS oleh Bapak Kepala KUA Kecamatan Sumpur Kudus. Dalam Pembinaan tersebut disampaikan agar penyuluh tetap memperhatikan protokol kesehatan dan mengajak jamaah untuk meningkatkan kualitas ibadah pada bulan Ramadhan. 

Kamis, 01 April 2021

Persiapan Diri Menjelang Ramadhan


Tak terasa sebentar lagi Ramadhan tiba. Apa saja yang sudah kita lakukan untuk persiapan bulan Ramadhan?


Biasanya nih, menjelang bulan Ramadhan orang berbondong-bondong belanja ke pasar atau supermarket membeli berbagai kebutuhan bulan puasa. Stok makanan kaleng, sirup botolan untuk berbuka puasa, atau membeli daging untuk persiapan bulan Ramadhan hari pertama.


Tidak hanya yang berkaitan dengan bahan makanan, kita juga harus mempersiapkan diri untuk bisa beribadah dengan tenang saat Ramadhan tiba. Menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih taat kepada Sang Pencipta.


Perubahan ini tentunya tak bisa terjadi dalam satu malam, untuk itu sebelum kita dipertemukan dengan bulan Ramadhan, lebih baik kita membiasakan diri untuk mencapai spiritualitas yang maksimal di bulan suci ini. 


Tak hanya Ramadhan saja, memperbaiki kualitas spiritual memang baik dilakukan kapan saja. Namun, karena Ramadhan sudah di depan mata, maka inilah waktunya untuk memperkuat niat dan mengimplementasikan ajaran-Nya untuk perubahan yang lebih baik.


Setidaknya,  ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan sebelum Ramadhan :


1. Bertaubat


Taubat terkadang selalu dikaitkan dengan dosa besar. Padahal taubat juga perlu dilakukan untuk memohon pengampunan dari dosa besar maupun kecil, sengaja maupun tidak disengaja.


Taubat artinya mengakui bahwa kita hanyalah manusia yang tak luput dari dosa. Bertaubat dicerminkan dari implementasi ibadah yang tak henti, memohon ampun mengucap istighfar dan selalu berdzikir. Memasuki bulan Ramadhan ini, adalah saat tepat untuk melakukannya.


2. Meningkatkan kualitas ibadah


Sebuah pengingat penting yang harus ditanamkan di dalam hati. Umumnya saat Ramadhan kita selalu melakukan ibadah-ibadah sunnah seperti tarawih atau membaca Al Quran lebih sering. Namun malah melupakan ibadah wajib yang masih seringkali terlupakan.


Ayooo ngaku... siapa yang malas menunggu subuh tiba karena tak kuat melawan kantuk setelah sahur? Atau masih suka menunda-nunda shalat wajib lantaran banyak pekerjaan yang harus diselesaikan? 


3. Menahan diri dari berbagai tindakan negatif


Memang, mengatakan untuk menahan diri dari berbagai tindakan negatif lebih mudah diucapkan ketimbang dilakukan.


Jangan terlalu fokus pada aksi-aksi besar seperti melakukan bakti sosial kepada mereka yang membutuhkan bantuan, tapi malah melupakan hal-hal kecil yang luput dari perhatian kita.


Contohnya seperti apa? Membicarakan keburukan orang lain di belakangnya, ikut menyebarkan gosip yang belum tentu kebenarannya, atau mempercayai kebohongan-kebohongan yang diciptakan untuk menjatuhkan orang lain.


Nah, di bulan Ramadhan ini saatnya berubah. Tindakan yang terlihat kecil itupun juga menghadirkan dosa kalau dilakukan terus-menerus.


4. Ubah pola tidur


Dengan adanya makan sahur, pola tidur juga terkadang menjadi sebuah persoalan umum yang dihadapi hampir semua orang yang ikut berpuasa.


Ada orang terbiasa untuk tak tidur selepas sahur dan masih tetap bersemangat sepanjang hari. Tapi ada juga mereka yang harus kembali tidur, meskipun sulit karena biasanya jam kerja dan aktivitas menjadi lebih pagi di bulan Ramadhan sebagai kompensasi pulang cepat di sore harinya.


Berikan batasan waktu jam berapakah Anda harus tertidur di malam hari, untuk dapat bangun untuk sahur. Pasang pengingat jika perlu. Dan selalu disiplin dengan jadwal tidur dan bangun yang sudah Anda buat sendiri demi Ramadhan yang lebih terjadwal.


5. Mantapkan niat dan renungkan tujuan Ramadhan


Seperti hal lainnya dalam hidup, Ramadhan juga butuh tujuan. Bagus jika kita memiliki tujuan Ramadhan yang ditanamkan di dalam benak. Sebab hal ini akan membantu untuk mencapai apa yang hendak dicapai pada bulan Ramadhan.


Memasuki bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, juga memperkuat iman dan Islam kita. 

Semoga Bermanfaat